PILKADA LUCU, DAGELAN POLITIK ATAU DEMOKRASI KEBABLASAN
Pilkada di beberapa daerah mengundang tanya bahkan tawa. Prihatin sebenernya ketika melihat betapa pilkada hanya dijadikan ajang mencari jabatan dengan menghalalkan banyak cara bahkan tidak segan mengahncurkan nama baik. Benar memang setiap warga negara berhak mengajukan diri sebagai pemimpin daerah tetapi bagaimana jadinya wajah negeri ini jika Julia Perez jadi bupati pacitan? bukan mendiskreditkan siapapun terlepas dari gaya busana Jupe yang selalu minim yang banyak disorot tetapi apa yang dimiliki jupe untuk bisa memimpin daerah seperti pacitan? saya tidak pernah mendengan jupe paham tata negara atau minimal tata kota. Benar bahwa dalam konsep kepemimpinan pemimpin tidak harus mengetahui seluruhnya tetapi dia harus tau apa yang harus dilakukan timnya untuk itu pemahaman terhadap tata negara, sosiologi dan ekonomi mutlak diperlukan.
Lain ceritanya Pilkada Blitar . 2 orang istri bupati Blitar sama2 njago bupati untuk menggantikan suaminya, dalam kampanye meraka saling menjelekan lawanya yang notabene madunya, so persaingan rumah tangga dibawa keranah politik. Negara ini demokratis kawan tetapi bukan sekedar orang yang punya popularutas dan duit yang dibutuhkan negara ini, tetapi orang yang mampu memimpin. Demokrasi bukan tentang yang penting saya suka, demokrasi adalah tentang menghargai kepentingan rakyat secara utuh bukan golongan apalagi personal. Pengunjung blog peuang usaha boleh punya pendapat berbeda yang terpenting mari kita berdemokrasi dengan baik.
Tags: Pilkada pacitan, jupe calon bupati, pilkada blitar
0 comments:
Posting Komentar